JAKARTA.
Selasa (30/7). Partai Demokrat akan mengadakan konvensi calon presiden
Partai Demokrat oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Kader potensial
Nasional Demokrat (NasDem) Endriartono Sutarto ditawari untuk ikut dalam
acara ini. Menanggapi hal itu, Nasdem menuding Demokrat hanya membuat
rusuh partai lain. Willy Aditya, wakil sekjen Nasdem, berpendapat bahwa
tawaran Demokrat tersebut adalah ajang menculik tokoh-tokoh partai. Pada
faktanya, memang dalam tawaran ini disyaratkan agar setiap peserta
meninggalkan partai sebelumnya. Meskipun begitu, Willy Aditya dan Partai
Nasdem tetap memberikan kewenangan pada Endriartono Sutarto untuk
memilih, karena masalah nya berada di Demokrat, bukan di internal
Nasdem. Endriartono Sutarto sendiri akan memutuskan pilihannya setelah
berdiskusi dengan Surya Paloh yang baru akan pulang ke Indonesia tanggal
3 atau 4 Agustus 2013.
(dikutip dari http://www.merdeka.com/politik/nasdem-sebut-konvensi-demokrat-cuma-bikin-rusuh-partai-lain.html dan http://news.liputan6.com/read/654517/konvensi-capres-demokrat-endriartono-tunggu-surya-paloh)
***
Menurut saya, tentu merupakan hal yang tidak wajar apabila Demokrat mengundang kader potensial dari Nasdem untuk ikut serta dalam konvensi capres tersebut. Saya setuju dengan pendapat Willy Aditya selaku wakil sekjen Nasdem bahwa konvensi ini hanya membikin rusuh partai lain. Dengan syarat yang diajukan, yaitu anggota (yang ditawari) harus meninggalkan partai lamanya, otomatis kader unggulan yang ditawari untuk ikut dalam konvensi tersebut akan meninggalkan partainya dan ikut tergabung dalam Demokrat sehingga partai Nasdem mungkin akan dirugikan. Kemudian, seharusnya konvensi dalam partai tidak perlu mengundang kader dari partai lain karena urusan partai adalah urusan intern. Menjadi aneh apabila rapat internal seperti konvensi ini mengundang kader lain. Saya pikir ada sesuatu yang salah atau ada maksud tertentu jika mereka mengundang kader partai lain. Tentu ada banyak potensi-potensi capres Demokrat yang ada di dalam partai itu. Mengapa harus melihat SDM dari partai lain?
Tetapi, masing-masing orang memang memiliki hak nya sendiri-sendiri. Endriartono Sutarto, kader potensial Nasdem yang ditawari ikut dalam konvensi tersebut, juga memiliki hak dalam memilih akan bergabung atau tidak. Dalam hal ini, saya menilai Endriartono Sutarto cukup dewasa dan tetap menyadari bahwa segala keputusan kepartaian yang diambil harus dikonsultasikan kepada Surya Paloh selaku pimpinan Partai Nasdem.
Kita tunggu saja bagaimana keputusan yang diambil oleh Endriartono Sutarto mengenai penawaran ini.
(dikutip dari http://www.merdeka.com/politik/nasdem-sebut-konvensi-demokrat-cuma-bikin-rusuh-partai-lain.html dan http://news.liputan6.com/read/654517/konvensi-capres-demokrat-endriartono-tunggu-surya-paloh)
***
Menurut saya, tentu merupakan hal yang tidak wajar apabila Demokrat mengundang kader potensial dari Nasdem untuk ikut serta dalam konvensi capres tersebut. Saya setuju dengan pendapat Willy Aditya selaku wakil sekjen Nasdem bahwa konvensi ini hanya membikin rusuh partai lain. Dengan syarat yang diajukan, yaitu anggota (yang ditawari) harus meninggalkan partai lamanya, otomatis kader unggulan yang ditawari untuk ikut dalam konvensi tersebut akan meninggalkan partainya dan ikut tergabung dalam Demokrat sehingga partai Nasdem mungkin akan dirugikan. Kemudian, seharusnya konvensi dalam partai tidak perlu mengundang kader dari partai lain karena urusan partai adalah urusan intern. Menjadi aneh apabila rapat internal seperti konvensi ini mengundang kader lain. Saya pikir ada sesuatu yang salah atau ada maksud tertentu jika mereka mengundang kader partai lain. Tentu ada banyak potensi-potensi capres Demokrat yang ada di dalam partai itu. Mengapa harus melihat SDM dari partai lain?
Tetapi, masing-masing orang memang memiliki hak nya sendiri-sendiri. Endriartono Sutarto, kader potensial Nasdem yang ditawari ikut dalam konvensi tersebut, juga memiliki hak dalam memilih akan bergabung atau tidak. Dalam hal ini, saya menilai Endriartono Sutarto cukup dewasa dan tetap menyadari bahwa segala keputusan kepartaian yang diambil harus dikonsultasikan kepada Surya Paloh selaku pimpinan Partai Nasdem.
Kita tunggu saja bagaimana keputusan yang diambil oleh Endriartono Sutarto mengenai penawaran ini.
lanjutkan nak,, bagus posting mu! Gbu
BalasHapus